Krisismoneter dan ambruknya ekonomi memicu perlawanan terhadap pemerintah Orde Baru di bawah Soeharto pada awal tahun 1998. Seruan akan reformasi, kerusuhan, unjuk rasa di banyak kota, serta mundurnya empat belas menteri di dalam kabinet akhirnya memaksa Soeharto untuk mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada wakil B.J Habibie, yang selanjutnya
Lebaran Sebentar Lagi] Soal latihan ujian kenaikan kelas Sejarah SMA: Mengapa pemerintah Orde Baru menaruh perhatian serius terhadap mobilitas penduduk, karena. 1. a. Pemerintah Orde Baru menganut kebijakan Autarki local 2. b. Kebijakan pemerintah adalah sentralisasi bukan desentralisasi 3. c. Mobilitas penduduk akan menyebabkan tidak
1BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerukunan mulai menjadi topik perbincangan penting memasuki zaman Orde Baru. Ketika pemerintah berpedoma Author: Liani Irawan. 76 downloads 89 Views BAB I PENDAHULUAN. karena pada zaman Orde Baru Pancasila sedemikian kuat dan dipaksakan agar . BAB I PENDAHULUAN. antaranya adalah Pemerintahan
mengatasiledakan pertumbuhan penduduk; Jawaban: C. menyosialisasikan norma keluarga kecil bahagia sejahtera. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pemerintah orde baru berupaya melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan. salah satunya melalui program keluarga berencana (k menyosialisasikan norma keluarga kecil bahagia sejahtera
A Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat 1. Secara hukum, p osisi dan kedudukan supersemar semakin kuat setelah.
Pemerintahanorde baru menyadari bahwa pertumbuhan jumlah penduduk yang tak terkendali akan menghambat mewujudkan masyarakat yang adil. Maka pemerintah orde baru merencanakan program untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk yaitu? Transmigrasi; Keluarga berencana; menekan angka kelahiran; menaikkan kesehatan penduduk; 0; Jawaban: B
. Jakarta ANTARA News - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengatakan saat ini mobilisasi penduduk internal di Indonesia meningkat yang sebagian besar alasannya karena alasan ekonomi. "Intinya adalah bagaimana kesempatan ekonomi. Banyak faktor yang mempengaruhi mobilitas penduduk, tapi faktor ekonomi lebih dominan," kata peneliti Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Mita Noveria, dalam diskusi tentang mobilitas penduduk, di Jakarta, Rabu. Mobilitas penduduk internal dalam beberapa tahun terakhir cenderung kurang mendapat perhatian baik oleh pemerintah dan akademis di Indonesia. Menurut dia belakangan ini fenomena mobilitas penduduk semakin kompleks dan dinamis, antara lain karena perubahan demografi dan proses pembangunan di tengah globalisasi dan perubahan lingkungan. Perubahan demografi terlihat dari peningkatan proporsi penduduk usia produktif dari 66,1 persen pada 2010 menjadi 67,6 pada 2018. Peningkatan ini menuntut tersedianya kesempatan kerja yang lebih luas, tidak hanya di daerah asal, tetapi juga di daerah lain. “Perpindahan modal dapat terlihat dari penanaman investasi, dalam dan luar negeri, yang memungkinkan terbukanya kesempatan kerja di daerah-daerah tujuan investasi. Hal ini menjadi faktor penarik bagi tenaga kerja dari luar daerah untuk memanfaatkan kesempatan kerja yang ada,” kata Mita Noveria. Dirinya menjelaskan, untuk mendapatkan pekerjaan penduduk dengan usia produktif cenderung melakukan strategi dengan berpindah ke daerah lain atau migrasi risen. "Berdasarkan data sensus penduduk 2010, menunjukan migran risen berusia 15-34 tahun berkontribusi sebesar 63,9 persen dari seluruh migran risen di Indonesia,” jelasnya. Mita menjelaskan, terkait dengan pembangunan, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan dunia usaha dan sektor industri yang ternyata mampu berkontribusi terhadap peningkatan arus mobilitas penduduk usia produktif. “Paket ekonomi tahap ketiga berupa penyederhanaan ijin usaha diharapkan akan menumbuhkan industri-industri baru yang membuka kesempatan kerja, sehingga menjadi faktor penarik bagi penduduk usia kerja untuk melakukan mobilitas,” jelasnya. Mita menambahkan, kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta transportasi menyebabkan terjadinya perubahan pola mobilitas penduduk dari permanen ke temporer serta perubahan volume dan intensitas mobilitas. “Mobilitas tersebut terlihat dari data migrasi risen yang mengalami penurunan dari 5,6 juta di sensus 2000 menjadi 5,4 juta pada 2010, dan turun menjadi 4,8 juta pada 2015,” jelasnya. Selain itu, ia menjelaskan, perubahan lingkungan berkontribusi terhadap kompleksitas dan dinamika mobilitas penduduk, terutama berkaitan dengan perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi mempengaruhi aktivitas ekonomi dan kehidupan sehari-hari, sehingga mendorong orang untuk melakukan mobilitas, baik permanen maupun non permanen. “Hasil penelitian memperlihatkan adanya perubahan pola mobilitas karena perubahan lingkungan dari yang datang secara individu menjadi berkelompok pada saat meninggalkan tempat tinggal dan membuka daerah baru untuk tinggal,” kata Mita. Mita mengungkapkan, pada masa depan, mobilitas penduduk akan makin kompleks dan dinamis, karena Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam. “Kondisi yang rentan bencana alam berdampak terhadap mobilitas penduduk karena “memaksa” mereka untuk meninggalkan tempat tinggal, baik sementara maupun permanen. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, pengelolaan migrasi menjadi penting untuk diperhatikan,” kata Aditya RamadhanEditor Ade P Marboen COPYRIGHT © ANTARA 2018
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal ★ Sejarah UmumPemerintah Orde Baru memberikan perhatian serius terhadap mobilitas penduduk, karena…. a. Dapat memberikan pengaruh positif terhadap dan pembangunan nasional b. Pemerintah Orde Baru menganut kebijakan Autarki local c. Mobilitas penduduk akan mengakibatkan penyebaran penduduk tidak merata d. Kebijakan pemerintah adalah sentralisasi bukan desentralisasi e. Pengaruh positif yang dibawa akan mengganggu stabilitas dan pembangunan NasionalPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ujian Tengah Semester 1 Ganjil UTS MID PAI SMA Kelas 10 › Lihat soalBagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan menurut ajaran Islam disebut…. a. hiasan b. pakaian c. gamis d. aurat e. aksesoris PPKn Tema 1 SD Kelas 4 › Lihat soalHari raya umat yang beragama Khonghucu adalah . . . .A. ImlekB. NyepiC. GalunganD. Waisak Materi Latihan Soal LainnyaMenggambar dan Ilustrasi - Seni Budaya SMP Kelas 8UTS Bahasa Inggris SMP Kelas 8 Semester GanjilBab Sholat - SD MIUAS Bahasa Indonesia SD Kelas 3Kuis Bahasa Inggris SMP Kelas 8Energi Listrik - IPA SMP Kelas 9UTS Bahasa Jawa Semester 2 Genap SMA Kelas 12PAS 1 Bahasa Jawa SD Kelas 5Penilaian Harian Semester 1 - Prakarya SMP Kelas 7Kuis Harian IPS SD Kelas 4Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
0% found this document useful 0 votes17 views10 pagesOriginal TitleLATIHAN SEJARAH INDONESIA KLS 12Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes17 views10 pagesLatihan Sejarah Indonesia KLS 12Original TitleLATIHAN SEJARAH INDONESIA KLS 12Jump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
- Mobilitas merupakan kata dari bahasa latin yaitu mobilis yang mempunyai arti mudah dipindahkan, banyak gerak, atau bergerak. Mobilitas penduduk adalah gerak perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Gejala mobilitas penduduk merupakan gejala alamiah yang terjadi sebagai respon manusia terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi. Faktor Penarik Mobilitas Penduduk Terdapat sejumlah faktor penarik yang menggerakan seseorang melakukan mobilitas. Faktor penarik adalah faktor-faktor yang timbul atau berasal dari daerah satu contohnya adalah perpindahan dari desa ke kota karena di kota memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang lebih baik dan kesempatan kerja yang lebih tinggi. Berikut beberapa faktor penarik lain dari mobilitas penduduk Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik. Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Rasa bangga di tempat baru. Pekerjaan yang lebih cocok dengan kemampuan yang dimiliki. Keadaan lingkungan lebih menyenangkan. Banyak fasilitas seperti fasilitas sekolah, perumahan, dan hiburan. Terdapat kerabat atau saudara di tempat tujuan yang mempengaruhi supaya melakukan mobilitas. Ketersediaan sumber daya alam di tempat tujuan. Mobilitas penduduk yang dilakukan dapat membuat perubahan status sosial. Status sosial dalam hal ini erat kaitannya dengan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku mobilitas penduduk. Baca juga Faktor Pendorong Mobilitas Penduduk Akan tetapi, tidak semua tingkat pendidikan berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang dilakukan. Dengan adanya kelayakan pekerjaan dan penghasilan yang tinggi, maka status ekonomi pelaku mobilitas penduduk juga meningkat. Salah satu tandanya adalah adanya perubahan kemampuan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan Mobilitas Penduduk Meningkatnya arus mobilitas penduduk menimbulkan dampak dalam dua aspek, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang disebabkan oleh mobilitas penduduk adalah meningkatnya status sosial ekonomi keluarga dalam jangka panjang. Tidak sekedar meningkatkan kesejahteraan keluarga, tetapi mampu mengurangi kesenjangan antara kemakmuran di masyarakat, khususnya antara masyarakat desa dan kota. Sedangkan, dampak negatif yang ditimbulkan adalah terbatasnya kesempatan kerja yang ada karena semakin banyaknya pesaing. Sehingga, menimbulkan tingginya angka pengangguran di perkotaan. Berkembangnya sektor informal di perkotaan menyebabkan mereka berupaya hidup hemat dan memilih tinggal di pemukiman kumuh. Pemukiman kumuh di daerah perkotaan memicu terjadinya pencemaran lingkungan yang berdampak pada rendahnya tingkat kesehatan di kota. Referensi Yunus, Hadi Sabari. 2008. Dinamika Area Peri Urban Faktor Penentu Masa Depan Kota. Yogyakarta Pustaka Pelajar Adisasmita, Sakti Aji. Transportasi dan Pengembangan Wilayah. Yogyakarta Graha Ilmu Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
pemerintah orde baru menaruh perhatian serius terhadap mobilitas penduduk karena